Penyakit Diabetes Melitus
1.
Definisi Diabetes
Mellitus (DM)
Diabetes Melitus
adalah gangguan metabolisme ditandai dengan hiperglikemi berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin dan menyebabkan gangguan komplikasi kronis
mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati. 9
2.
Etiologi Diabetes
Millitus
Penyebab Diabetes Mellitus
berdasarkan klasifikasinya adalah :
a.
DM tipe I (IDDM/ Insulin Dependent Diabetes Millitus)
1)
Faktor genetik/
herediter
Peningkatan kerentanan sel-sel beta
dan perkembangan antibodi autoimun terhadap penghancuran sel-sel beta.
2)
Faktor infeksi virus
Infeksi virus coxsakie pada
individu yang peka secara genetik.
3)
Faktor imunologi
Respon autoimun abnormal antibodi
menyerang jaringan yang dianggap jaringan asing.
b. DM tipe II (NIDDM/Noninsulin Dependent Diabetes Millitus)
a) Obesitas
menurunkan jumlah reseptor insulin dari sel target diseluruh tubuh insulin yang
tersedia menjadi kurang efektif dalam meningkatkan efek metabolik.
b) Usia
cendrung meningkat diatas usia 65 tahun.
c) Riwayat
keluarga.
d) Kelompok
etnik.
c. DM Malnutrisi
Kekurangan
protein kronik menyebabkan hipofusi pankreas.
d. DM
tipe lain
a)
Penyakit pankreas
pankreastitis, Ca pankreas, dll.
b)
Penyakit hormonal
acromegali yang merangsang sekresi sel-sel beta sehingga hiperaktif dan rusak.
c)
Obat-obatan
1)
Aloxan, streptozokin sitotoksin terhadap sel-sel
2)
Derivat thiazide menurunkan sekresi insulin. 9
3.
Manifestasi Klinis
a. Banyak
kencing (Poliuria), banyak minum (Polydipsia), dan banyak makan (Polifagia).
b. Kelitihan
dan kelemahan, perubahan pandanagn secara mendadak, sensasi kesemutan atau
kebas di tangan atau kaki, kulit kering, lesi kulit atau luka yang lambat
sembuh, atau infeksi berulang.
c. Mulai
diabetes tipe 1 dapat disertai dengan penurunan berat badan mendadak atau mual,
muntah, atau nyeri lambung.
d. Diabetes
tipe 2 disebabkan oleh intoleransi glikosa yang progresif dan berlangsung
perlahan (bertahun-tahun) dan mengakibatkan komplikasi jangka panjang apabila
diabetes tidak tedeteksi selama bertahun-tahun (missal, penyakit mata,
neuropati perifer, penyakit vaskuler perifer). Komplikasi dapat muncul sebelum
diagnosis yang sebenarnya.
e. Tanda
dan gejala kotoasidosis, dan Diabetes
Dermatitis Kontak Alergika (DKA) mencangkup nyeri abdomen, mual, muntah,
hiperventilasi, dan nafas berbau buah. DKA yang tidak tertangangi dapat
menyebabkan perubahan tingkat kesadaran, kom, dan kematian.1
4. Patofisiologi
Diabetes
Mellitus tipe I terdapat ketidak mampuan menghasilkan insulin kerena sel-sel
beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa
terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati.Disamping itu,
glukosa yang berasal dari makanan tidak disimpan dihati meskupun tetap berada
dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yan
tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urine (Glokosuria).
Ketika glukosa yang berlebih bersekresikan dalam urine, ekskresi akan disertai
pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. Keadaan ini dinamakan
diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlabih,
seseorang akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa
(polidipsia).9
Defisiensi
insulin juga menggangu metabolism protein dan lemak yang menyebabkan penurunan
berat badan. Seseorang bisa mengalami peningkatan nafsu makan (polifagia)
akibat menurunnya simpanan kalori. Gejala lain mencangkup kelelahan dan
kelemahan.proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut
menimbulkan hiperglekemia. Dismping itu akan terjadi pemecahan lemak yang
produksi badan keton merupan asam yang menganggu keseimbangan asam basa tubuh
apabila jumlah berlebih. Ketoasidosis diabetik yang diakibatkan dapat timbul
tanda gejala seperti nyeri abdominal, mual, muntah, hiperventilasi, nafas bau
aseton, jika tidak segera di tangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma
bahkan kematian.9
Diabetes melitus
tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubunan dengan insulin yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin bakal
terikat dengan reseptor khusus yang pada permukaan sel. Sebagai akibat
terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi
dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II
disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin
menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh
jaringan.Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif awal
mula diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami
pasien, gelaj tersebut sering bersifat ringan dan dapat mengcangkup kelelahan,
iritabilitas, polyuria, polydipsia, luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau
peradangan yang kabur (jika kadar glukosa tinggi). Penyakit diabetes komplikasi
melalui kerusakan pada pembuluh darah diseluruh tubuh, disebut angiopati
diabetik. Penyakit
berjalan kronis dan terbagi dua gangguan pada pembuluh darah besar
(makrovaskuler) disebut makroamhiopati, dan pada pembuluh darah halus (mikrovaskular)
disebut mikroangiopati. Tiga problem utama yang terjadi bila kekurangan tanpa
insulin: penurunana penggunaan glukosa, peningkatan mobilisasi lemak, dan
peningkatan penggunaan protein.9
Komentar
Posting Komentar